Jumat, 16 Agustus 2013

Upacara 17 an Bulan Agustus 2013

  Bertempat di Lapangan Rumput Kosekhanudnas III Medan upacara 17an gabungan di bulan Agustus 2013 dilaksanakan secara hikmad dan lancar. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Komandan Lanud Soewondo Kolonel Pnb SM. Handoko. S. IP. M. AP dan di hadiri   Para Pejabat Kosekhanudnas III Medan dan Pejabat Lanud Soewondo dan seluruh personel TNI AU di medan.(17/8)
       KASAU dalam Sambutannya yang di bacakan Komandan Lanud SoewondoUpacara Bendera Tujuh Belasan ini bertepatan dengan peringatan ke-68 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang merupakan titik kulminasi melawan penjajah Belanda, melalui Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang di kumandangkan oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia. Salah satu makna Upacara Bendera Tujuh Belasan adalah untuk memantapkan kualitas pengabdian kepada negara dan bangsa serta sebagai sarana mempertebal nasionalisme dan patriotisme, yang selanjutnya diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
            Kemerdekaan Indonesia diraih dengan susah payah dan tiada henti untuk mewujudkannya melalui pengorbanan nyawa harta dan tetesan darah dari para patriot Tanah Air. Selain itu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menunjukkan bahwa perjuangan merebut kemerdekaan merupakan sikap solidaritas dan nasionalisme dari seluruh komponen bangsa sehingga arah perjuangan bangsa tidak bersifat kedaerahan. Salah satu benang merah dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan adalah keberadaan jiwa nasionalisme dan rela berkorban demi tanah air dari para pejuang. Sebagai generasi penerus, kita wajib memberikan penghormatan yang tinggi terhadap para Founding Fathers dan pejuang bangsa, yang saat itu sudah memiliki semangat dan jiwa yang tulus dan rela berkorban.

            Dikatakan, Dalam era sekarang sikap nasionalisme dan rela berkorban, yang telah diteladankan para pejuang harus senantiasa terpatri di dada setiap generasi penerus anak bangsa. Implementasi dari sikap nasionalisme dan rela berkorban terhadap negara dan bangsa, diharapkan tidak sekedar wacana dan debat pendapat, namun harus nyata berupa kontribusi positif dalam pembangunan bangsa dan negara. Para komponen bangsa sepakat bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati yang tidak bisa ditawar, untuk itu kesepakatan tersebut harus tetap kita pegang sampai kapan dan dimanapun. Kita harus berani bertindak tegas jika ada wacana dan pemikiran yang menginginkan suatu daerah atau wilayah lepas dari keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai negara yang telah 68 tahun merdeka, tantangan yang dihadapi bangasa indonesia sangat berat dalam mewujutkan cita-cita nasioanal seperti yang diamanatkan UUD 1945. Untuk itu setiap komponen dan anak bangsa harus memahami permasalahan ini sehingga saling bahu membahu dalam meberikan  solusi terhadap permasalahan yang sedang terjadi.

            Sebagai anak bangsa  kita merasa perihatin, ditengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, masih ada komponen bangsa yang menginginkan daerah atau wilayahnya lepas dari NKRI. Untuk mengeliminir keinginan tersebut harus ada langkah konkrit dari setiap komponen bangsa dalam tindakannya, bukan hanya sekedar wacana dan mementingkan kelompoknya. Dalam situasi apapun, semangat nasionalisme harus tetap tertanam dalam jiwa seluruh anak bangsa sehingga negara Indonesia tetap berdiri kokoh dan sejajar dengan bangsa lain.( Pen Lanud Soewondo)

















0 komentar:

Posting Komentar

BLOG TERKAIT

 
Design by Franzire | Bloggerized by Pentak Lanud Medan | coupon codes